“Sing Ade Jeleme Ngamah Jeleme” kalimat ini sering terlontar (mungkin dalam kultur Buleleng). Terkesan kalimat kasar dan emosional dari individu yang kehilangan kendali.

Namun jika ditelisik lebih dalam, kalimat ini adalah bentuk perlawanan dari rasa terintimidasi secara sosial, kekuasaan, kekayaan dari orang lainnya. Letupan emosi yang terlontar dari rasa dan keyakinan atas prinsip dan kebenaran yang dipegang.

Ia sadar dirinya benar, tidak perlu takut, walaupun ada desakan intimidasi secara status sosial dan kekuasaan.

Rahayu…🙏

MASALAH

Posted: 13 November 2017 in My Life
Tag:, , ,

Oleh : I.B Wika Krishna

Ada manusia yang tidak bermasalah? Jawabannya pasti tidak, Karena kehidupan adalah pergumulan antara permasalahan dan penyelesaian. Selesaikan suatu permasalahan, hanya untuk menunggu permasalahan baru. Entah permasalahan itu hadir karena dirinya, atau dihadirkan dari lingkungan sekitarnya. Baca entri selengkapnya »

Oleh : I.B Wika Krishna

Distrik Banjar, sesungguhnya secara historis sebuah wilayah kerajaan kecil otonom. Bermula dari Ki Barak Panji Sakti (Raja Buleleng), mempercayakan wilayah “Sakuloning Njung Kalibukbuk” dipimpin oleh seorang raja Rsi. Trah wangsa Brahmana yang sekaligus menjadi raja (Pedanda-Raja), keturunan dari Ida Pedanda Sakti Pemade (Griya Gede Banjar). Perpaduan Jiwa Kebrahmanaan dan Ksatriya inilah membentuk  karakter yang khas dan unik. Tempat jiwa pelayanan keagamaan Hindu dan keberanian bertumbuh secara apik.  Baca entri selengkapnya »

Oleh : I.B Wika Krishna

Esok hari adalah hari pernikahan putri dari presiden Jokowidodo, seluruh pemberitaan di media tertuju pada moment bahagia ini. Saya hanya bisa melihat lewat berita di televisi, sembari sesekali bercanda dengan staf Bimas Hindu yogyakarta. Eeeeh… besok datang “Jagong’ nggak ? hehehe… ngga ada undangan pak. Heeeheee…. ya sudahlah, kita cukup ikut berbahagia saja. Baca entri selengkapnya »