Arsip untuk Agustus, 2017


Oleh : I.B Wika Krishna

Catatan ini didorong oleh dialektika wacana Hindu Jawa dan Hindu Bali. Banyak kemudian yang menjadi salah paham dengan dinamika budaya Hindu yang ada di yogyakarta. Apakah Hindu di yogyakarta cenderung bali sentris atau jawa sentris?? Jawabannya ; Hindu Yogyakarta adalah pembauran dari dua kultur yang saling mengisi satu sama lain. (lebih…)


Oleh : I.B Wika Krishna

Hampir setiap hari sebelum berangkat bekerja, tugas rutin adalah menenangkan ananda dari tangisannya. Menangis karena tidak ingin di tinggal bekerja. Satu kalimat yang sangat khas dan diulang adalah “ajik… kerjanya di buang”. (lebih…)

Oleh : I.B Wika Krishna

Setiap orang tentu pernah merasa lelah dan ingin sejenak berbaring melepas segala kondisi yang sudah dilalui. Ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki batas kemampuan dalam mengikuti gerak kehidupan. Kondisi itu yang saya rasakan dalam perjalanan pulang selepas beberapa kegiatan yang dilalui. (lebih…)

Oleh : I.B Wika Krishna

Sore ini saya tidak kuasa menahan dorongan untuk membuat catatan kecil tentang ‘rasa persaudaraan’ bersama Pak Komang Parwata. Sungguh terkejut ketika kemarin malam Hp berdering, menerima telpon dari beliau. Tidak ada yang istimewa dalam percakapan tersebut, dalam bahasa beliau hanya menumpahkan rasa rindu dan sedikit bertutur tentang harapan masa depan berkaitan perkembangan Hindu. (lebih…)